“Sesungguhnya di dalam hati ada debu-debu, yang tidak bisa dibersihkan kecuali dengan menyerahkan diri kepada Allah.
Di dalam hati ada rasa asing, dan tidak bisa hilang kecuali dengan mendekat dalam khalwat bersama Allah.
Di dalam hati ada rasa sedih, dan tidak lepas kecuali dengan bahagia mengenal Allah.
Di dalam hati ada gelisah, dan tidak ada yang menenangkannya kecuali bersama Allah, lari dari takut kepada Allah menuju Allah juga.
Di dalam hati ada api yang membakar. Tidak bisa dipadamkan kecuali dengan ridha atas perintah-Nya, ketetapan-Nya, dan sabar menjalaninya.
Di dalam hati ada permintaan kuat, tidak akan berhenti sampai hati itu yang nanti diminta oleh Allah.
Di dalam hati itu ada lubang. Tidak ada yang bisa menutupinya kecuali cinta kepada Allah, mengingat secara yang berkelanjutan, dan ikhlas kepada-Nya.
Bila pun engkau mendapat dunia dan seisinya, itu tidak bisa menutupi lubang hati itu.”
(Ibnul Qayyim)
Subhanallah, kutipan kalimat hikmah yang begitu indah, kusalin dari majalah Tarbawi yang dipinjamkan Teteh mentoring di FK.
Aku selalu menyukai untaian mutiara yang dituliskan Ibnul Qayyim, membuatku merasa rindu untuk jatuh cinta pada Allah..
Hanya Allah, Nur..
Hanya pada-Nya kamu akan menemukan ketenangan, kedamaian, dan segala hal yang kamu rindukan..
Pernahkah engkau merasakan kerinduan yang buncah, yang kau sendiri tak tahu pasti mengapa, bagaimana bisa.. Merasa begitu rindu, ingin menemukan kesejatian yang tak kunjung ditemui dalam deretan angka dan aksioma manusia..
Aku pernah, dan rindu itu begitu pekat.. Menyampirkan diriku dalam kesadaran, selalu hanya Ia yang bisa mengobatinya..
Mungkin engkau berusaha mengalihkan perhatian, membuka buku penuh rumus atau manuskrip fiksi, mencari keramaian dan tawa riang atau mengasingkan diri dalam kesunyian, tapi lebih sering hanya pelarian.. saat itu kau merasa baik, lalu di lain waktu kau lagi-lagi merasa kehilangan.
Lebih sering hanya pelarian, saat kau melakukannya tanpa menghadirkan Allah..
Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “ Ingatlah, hanya dengan dzikrullah hati akan tenang.”
Dan saat bercermin di kalimat Ibnul Qayyim tadi, aku terngiang perkataan Imam Syafi’i, “Barangsiapa yang tidak menyibukkan dirinya dengan amalan-amalan sholih, pasti hatinya akan disibukkan dengan amalan-amalan yang bathil.”
Saat engkau tak menghadirkan Ia dalam aktivitasmu, maka kau akan kehilangan makna dalam kehidupanmu..
(Lagi-lagi aku merindukan kakakku nun jauh di sana, saat ia memotivasiku dengan sms, “Hadirkan Allah dalam segala aktivitasmu, karena tanpa-Nya hanya kesia-siaan belaka.”)
Bismillah..
ya Rabb.....
BalasHapus