Sepanjang masa SMA-ku, aku memutuskan untuk mengirimkan sms sebagai hadiah bagi teman seperjuanganku yang memperingati hari lahirnya. Selain karena tidak mampu menghadiahkan sesuatu—baik secara uang maupun waktu, aku lebih menyukainya. Semoga dalam bulir-bulir kata yang kukirimkan, mereka menemukan oase makna yang bermanfaat, meski sederhana.
I.
Kupeluk engkau sahabatku sayang,
Sangat erat,
Kubisikkan kasih padamu
Bahwa aku mencintaimu dan turut berdo’a untuk kebaikanmu
16 sudah engkau,
Bukankah dalam Islam kedewasaan sejak 15?
Moga 1 tahun yang berlalu, dan 1 tahun yang berlalu berikan kebijaksanaan dalam hidupmu serta komitmen teguhmu sebagai muslimah,
Sang perindu syurga
Sirat matamu pada sua kita,
Aku tahu ada rindu,
Rindu pada ketaatan sepanjang hayat,
Pada pengabdian dalam syukur dan sabar pada Kekasih..
Moga Ia bimbing dan teguhkan kita dalam penghambaan
Kugenggam tanganmu dalam hangat
Percayalah cinta,
selalu ada kemesraan sejati dalam tiap sujud dan ruku’mu,
ada kekuatan dalam tegaknya tubuhmu dalam sholat,
kasih sejati yang kita rindukan dalam tiap ujian kehidupan
Tegarlah engkau dalam kelembutan
Sampaikan kebenaran,
Jangan turutkan kegentaran dalam dada
Kita adalah ummat terbaik
Amar ma’ruf
Nahyi munkar
dan keimanan yang kokoh pada-Nya
Maka peliharalah ia sebagai mutiara…
(22 November 2008)
II.
Sinar wajah
Tertunduk
Berpendar dalam perjuangan
Bait-bait cinta dan pengabdian, berpadu dalam simfoni
Air bening meluruh dari anak sungai teduhmu
Mencahaya dalam jiwa yang rebah
Taman kasih kita namakan,
Tempat berkumandang cita dan asa
Gita gemintang serta teguh jumawa..
Kulukis awan untukmu, pandanglah
Di sana pesan yang perlu kita kita eja
bersama turunnya anak-anak hujan
Mungkin juga ada damai yang kutitipkan pada fajar…
Cinta,
malam kita berlalu,
siang kita menggeser,
dan pagi adalah permulaan langkah-langkah muda..
Pada 16mu, kita catat kesaksian bebungaan yang menghuni hati rembulan
Selamat mendewasa cinta..
(5 Desember 2008)
III.
Aku mencintaimu karena Alloh
Sungguh kakak..
Moga Alloh mencintai kita karena cinta kita di jalan-Nya..
Jika kukatakan, “Da’wah ini semanis coklat,”
Maka aku tidak berdusta
Karena sungguh pertolongan Alloh itu dekat,
Pertolongan dari Sang Penguasa mutlak
Namun pesan seorang guru, “Kesabaran adalah bekal seorang da’I,”
Maka inilah wasiat yang utama
Karena yang membuat kehidupan mu’min istimewa adalah sabar dan syukur
Kakakku, jika kulihat langit dan gemintangnya,
maka kita sama mengingat betapa Maha Kuasanya Alloh,
dan aku juga ingat betapa tinggi tujuan mulia yang menghantarkan hidup kita pada perjuangan, sebuah kesejatian,
dan aku akan ingat senyum gemintangmu saat berkisah tentang mereka
Moga Alloh senantiasa bimbing dan kokohkan kita di jalan-Nya..
Met milad kakak..
untuk bintang gemintang
00:52:57, 5 Maret 2009 (Sungguh, ini karena mataku belum juga terpejam)
IV.
Pagi yang memeluk..
Dekaplah sukma dalam azzam,
akan perjuangan nan indah..
Kecup keningmu dengan tetesan air wudhu’,
Sungguh tiada yang lebih ni’mat dibanding Tahajud dan Shubuhmu di pagi hari..
Tiada yang lebih mekar dari senyum ikhlash menjemput taqwa..
Cinta,
lihatlah jemariku bergemulai hendak memeluk
Betapa indah ukhuwwah ini,
Jangan kau tukarkan biar segunung emas berlian
Lihatlah embun yang khusyu’ di pucuk-pucuk daun,
mutiara fajar dan kesempurnaan ciptaan
Mari bercermin pada beningnya,
pada sahaja dan kesederhanaannya..
Kelak juga kita jemput mimpi kita,
satu hadiah bernama syurga
Maka kita mohonkan, “Duhai Alloh kurniakan kami firdaus-Mu.”
Cinta..
Tak ada lelah dalam menuturkan kebenaran,
Bahkan bara kita adalah semangat penyeruan,
Karena da’wah ilalloh adalah misi warisan para Nabi..
Semoga Alloh teguhkan kita..
Selamat mendewasa cinta..
(15 Maret 2009)
NB : Sayang sekali, sms-sms yang lain belum sempat kusalin ulang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar